Selasa, 13 Mei 2008

nomor... merah???

Setelah rame dengan berita yg ga jelas, ini ada sumber yg dapat dipercaya nih. mudah2an ga resah lagi. Amiiiiiiiiiiin :lol:

WARGA di sejumlah kota di Sumatera resah. Mereka menerima pesan singkat (SMS) ‘gelap’ melalui telepon genggam. Isi pesan itu aneh,meminta tidak menerima telepon dengan nomor tertentu. Jika diangkat, si penerima bisa meninggal terkena santet.

Tak hanya di Sumatera, SMS ini juga sudah menyebar ke Jawa dan Kalimantan, termasuk Banjarmasin. Seorang warga Kayutangi, Anton secara khusus datang ke redaksi BPost, Rabu (8/5) guna menyampaikan SMS yang diterimanya pada tiga hari yang lalu itu.

Penyebaran SMS ini menarik perhatian Mabes Polri. Mereka meminta masyarakat tidak menggubris SMS yang mengabarkan adanya santet lewat ponsel. “Masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh SMS maupun penelepon gelap,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira.

DPR pun bereaksi. “Masyarakat harus sadar, bahwa semua itu datang dari setan. Setan lebih rendah daripada manusia. Sehingga, jika kita lebih kuat imannya serta yakin kepada Allah, maka ancaman santet seperti apa pun Insya Allah akan terhindar,” ujar anggota DPR, Hilman Rosyad Shihab.

Dari penelusuran BPost, SMS ini kali pertama muncul Pekanbaru, Riau. Kemudian menyebar ke Duri dan Bengkalis. Pesan itu bertuliskan, “Kalau ada telepon yang nomornya berwarna merah dan nomor HP yang akhirannya 0866 dan 0666 jangan diangkat karena bisa menelan jiwa. Hari ini sudah disiarkan di berita, terjadi di Jakarta dan Duri, Bengkalis dan sudah terbukti. Sekarang masih diusut oleh pihak kepolisian. Dugaan sementara adalah kasus pembunuhan jarak jauh melalui telepon genggam (HP) oleh dukun ilmu hitam/si penelepon adalah roh gentayangan yang mencari mangsa. Harap dimengerti dan kirim ke teman atau saudara semua.”

Wakil Gubernur Riau, Wan Abubakar pun kesal terhadap SMS tersebut. Ia khawatir SMS itu memicu keresahan massal, sehingga menambah beban masyarakat Riau yang sedang dihadapkan pada masalah kenaikan harga BBM.

Bagi paranormal Ki Gendeng Pamungkas, santet melalui metode SMS pernah digunakannya sejak 1990-an. “Itu namanya televisi kognetik. Pengembangannya melalui jarak jauh,” ujar Ki Gendeng.

Lain lagi pendapat paranormal Mbah Lim. Dia lebih condong melihat roh gentayangan yang melakukan itu. “Saya condongnya pada roh yang bergentayangan. Mungkin karena dendam pada orang, misalnya diputus cinta melalui telepon, lalu bergentayangan melalui telepon,” tegasnya.

Kedua pendapat ini disangkal Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru, H Ilyas Husti. “Dalam Islam dengan jelas disebutkan, bahwa kematian itu mutlak di tangan Allah. Kematian bukan di tangan manusia. Jadi kami mengimbau umat untuk tidak percaya isu santet lewat HP itu. Kalau kita percaya, berarti kita sudah syirik,” katanya.

Kalangan operator jaringan telepon seluler punya penjelasan tersendiri.

“Itu hanya satu bentuk promosi, nggak usah ditanggapi. Ini hanya kerjaan orang iseng, nanti hilang sendiri,” kata Manager Grapari Pekanbaru, Very Hananto.

Tidak ada komentar: